Kamis, 23 Juni 2011

Dilemma between CBR 150 R vs R 15 (◦ˆ⌣ˆ◦);'


Honda memang tahu betul bagaimana memposisikan Brand nya dengan baik, bahkan di tiap-tiap category ada minimal 1 Product yang menjadi Flagship Product, sebagai duta positioning Brand semua lini product di category yang sama. Di category Matic ada PCX, seolah bicara matic Honda paling canggih, modern, luxurius dan Irit. Di Category Bebek ada CS-1 yang juga seolah bicara bebek Honda Irit, kencang, cc kecil tapi power besar. Bahkan untuk sub category bebek sub premium sampai low end ada Blade yang juga berani berbicara, Irit, Kencang, Model Keren dan Racing look juga. Ditambah lagi ada Revo AT yang bicara walau Revo itu motor Irit kelas Low End, tapi soal fitur premium dan teknology juga ditanamkan. Di kelas HSX125 juga ada HSX FI, dimana kesannya semua HSX 125 series itu Irit, berteknologi maju dilengkapi dengan Injeksi.

Nah cara yang sama diterapkan di Category Sport, jadi jelas sekali mengapa CBR 250 harus dimunculkan. Sebagai Flagship product Sport Honda tentunya. Image Honda adalah Penguasa teknology motor akan benar-benar absolute jika ada produk Ultimate yang dipasarkan di kawasan Indonesia ini, tentunya sebuah Sport Racing yang canggih, modern, fashionable, kencang dan tentu saja Irit di kelasnya. CBR 250 cukup mewakili untuk semuanya itu. Ibaratnya CBR 250 adalah pasukan special untuk membuka jalan bagi pasukan utama untuk menghabisi musuh. Nah inilah peran CBR 150 sebagai pasukan samurai yang membabat habis musuhnya.

Sejenak teringat permainan Catur, ada “Skak Mat”. Honda melakukan langkah ini dengan cantik di Sport Category. Inilah “Skak Mat” di Sport Category tahun ini. Lho kok Bisa?

Seandainya nantinya R15 masuk di pasar Indonesiapun, konsumen mulai membandingkan R15 dengan CBR150. Ingat konsumen sport sangat menghargai kecepatan dan performa mesin, disamping penampilan motor itu sendiri. Nah bagaimana performa keduanya jika diadu? kecepatannya? Power mesinnya? DOHC lawan SOHC apakah sebanding? bagaimana menjawab ekspektasi para konsumen sport berfairing ini?

Belum lagi secara image, CBR 150 adalah turunan dari CBR 250 yang super premium bagi ukuran biker Indonesia pada umumnya. CBR 250 adalah Flagship productnya. Gak mampu beli CBR 250, gak usah dipaksain, ada adiknya yang lebih terjangkau, toh model mirip tapi performa oke untuk kelas 150cc.

Bagaimana dengan R15? masyarakat akan memandangnya sebagai V-ixion berfairing, ini upgrade dari V-ixion, tambah gigi, tambah cakram belakang, tambah fairing dan upgrade performa. Tak lebih dari sekedar up grade V-ixion yang dimunculkan untuk menandingi motor Sport Honda.

Kira-kira mayoritas para penggemar sport berfairing lebih suka motor sport fairing 150cc turunan dari versi Racing Sport 250cc, atau pilih upgrade dari motor sport tanpa fairing yang kini dilengkapi dengan fairing yang desainnya cukup oke? Gue gak perlu menjawabnya.

Nah yang namanya “Skak Mat” itu maju kena, mundur kena. R15 gak keluar salah, Keluar juga salah. Bila YMKI memaksa R15 keluar sebelum CBR150 lauching, kesannya tetap Honda lagi lagi menang kwalitas produk saat CBR 150 akan di head to headkan dengan R15. Effect berantai bola salju akan image motor Yamaha vs Honda akan semakin besar nantinya.

Jika gak mengeluarkan R15 juga runyam… gak usah dijelaskan panjang lebar Gue yakin dah pada ngerti dan mudah ditebak alasannya.

Susah memang, mau gak mau Yamaha juga harus berani menerima kekalahan kali ini. Kalaupun masih tersisa “tenaga” yang cukup (finansial power yang cukup), Mundur, muter dulu “flangking” pake jurus optimalkan kapasitas produksi Byson. Penuhi demand yang ada sekarang, selagi import sedikit saja Fazer 250 sebagai flagship Byson. (lebih baik jangan Head to Head kalau pasti kalah jika beradu secara frontal). Menang memang tidak akan mungkin bisa, setidaknya bertahan dulu di sisi yang lain selagi menunggu ada product YZF 250 R4 untuk merebut kembali mahkota image “Kencang”nya disaat kondisi finansial Yamaha sudah tertata baik lagi di tahun-tahun mendatang.

Jadi jangan sampai SALAH ANALYSIS, kali ini Honda bukan lagi mengeluarkan jurus yang sama yaitu; *”memukul permukaaan air untuk menimbulkan riak”. Akan tetapi sudah memakai jurus yang lain, yaitu; “Harimau Putih di Depan, Naga Hijau di Belakang” yang seakan-akan dibungkus dengan jurus yang sama* seperti sebelumnya untuk memancing Yamaha yang sudah berulang kali termakan jurus yang sama*. Bisa jadi Yamaha berfikir, ah sama lagi siasat Honda kali ini, gak mau termakan ikut-ikutan di 250cc, tapi langsung hajar di 150cc pake R15. Itulah yang sebenarnya telah matang diperhitungkan oleh Honda, sehingga jurus “Harimau Putih di Depan dan Naga Hijau di Belakang” sangat tepat dikemas sebagai serangan siasat strategi maut Honda kali ini. Skak Mat!!!

hmm.... jadi gmana ya.. tungguin aja deh, rumor nya dah berhembus kuenceng nih 2 jagoan akan bertempur di arena pekan raya jakarta akhir juni ini.. cant wait..!! and ofcourse.. Mo pilih yang mana ya... hihihihi... :)